Sunday, October 18, 2009

Rahsia Bantal.....


Terdapat beberapa ketegori bantal dan perwatakan:-

1) Memeluk Bantal
Mereka yang suka memeluk bantal biasanya berjiwa seni. Mereka mempunyai penghargaan yang tinggi terhadap lukisan, muzik dan sastera.Perasaan mereka halus dan jiwa mereka romantik. Kadangkala ada yang boleh membaca peristiwa yang akan berlaku melalui mimpi. Mereka juga sangat prihatin terhadap kesusilaan.

2) Menggunakan Banyak Bantal
Mereka biasanya kurang kenyakinan. Dalam kehidupan seharian mereka memerlukan banyak pendamping. Mereka jarang membuat keputusan sendiri, sebaliknya mendapatkan pandangan orang lain.

3) Tidur Dengan Satu Bantal
Mereka bukan jenis mengada-ngada dan boleh menerima keadaan seadanya. Mereka juga membuat keputusan berdasarkan fikiran dan bukan nafsu semata-mata.

4) Meletakkan Bantal Di Bawah Kaki
Mereka mempunyai sifat kurang baik. Mereka jarang bergaul dgn org ramai, malah kaku dalam pergaulan. Ini menyebabkan mereka cenderung bersifat egois. Mereka juga gemar
menempuh jalan pintas untuk mencapai cita2. Mereka tdk suka berusaha.

5) Tidur tanpa Bantal
Mereka memiliki sifat percaya diri yang sangat tinggi.Kadangkala sifat percaya diri ini akhirnya akan membawa kepada sifat ego.

6) Tidak punya bantal
Kasihan betul... pergi kedai belilah satu!!!

Sayangi Hidung Anda


Saja nak sampaikan sikit sesuatu tentang hidung kita, mungkin ada yang dah tahu. Tidak kiralah berapa besar lubang hidung kita atau macamana bentuknya kenalah kita ambil tahu sedikit. Bunga akan berkembang segar jika disirami air. Dan hidung akan berkembang megah bila dipuji ye dak. Bila kita nangis kekadang hidung pun tumpang nangis kadang-kadang air hidung lebih banyak dari air mata malah ada orang jatuh cinta kerana terpesona dengan hidung seseorang.

Tahukah kita hidung adalah salah satu anggota yang amat diminati oleh syaitan. Masa yang paling sesuai untuk dikunjungi syaitan adalah ketika kita tidur. Ketika itu syaitan akan berkumpul didalamnya. Tidak diketahui dengan tepat kenapa dia suka sangat dengan lubang hidung tetapi ia boleh menganggu keupayaan kita untuk bangun dari tidur. Membersihkannya sebaik sahaja bangun dari tidur adalah satu amalan yang dilakukan oleh rasullullah selain dari bersugi.

Bayangkanlah syaitan buat sarang dalam lubang hidung kita macam-macam dia bikin. Oleh itu bersihkanlah.

Cara nak bersihkannya

Berselawatlah dan gunakan jari yang kecil, bersihkanlah perlahan-lahan. Jangan gunakan jari yang besar atau sebarang objek kerana dikhuatiri hidung akan tercedera atau bulu hidung akan tertanggal, boleh jadi lubang hidung akan menjadi luas (macam serombong kapal daa) Nak bubuh sabun pun boleh tetapi jangan le banyak sangat nanti berbuih pulak lubang hidung tu, boleh lemas tu kan susah, setakat ni tak ada seorang pun yang sanggup buat CPR melalui lubang hidung. Kalau teringat sama-sama lah kita mengamalkannya kerana melalui hidunglah kita menyedut udara pemberian Allah dan dapat menghidu bau syurga.(ini bergantung kpd amalan masing-masing)

Sunday, October 11, 2009

Clark L. Hull

Clark L. Hull (1884-1952)
Hull menamatkan Ph.D dalam bidang psikologi dari University of Wisconsin dan mengajar di sana selama 10 tahun, kemudian mendapat gelar professor dari Yale dan menetap di uni ini hingga masa pensiunnya. Sepanjang karirnya, Hull mengembangkan ide di berbagai bidang psikologi, terutama psikologi belajar, hipnotis, teknik sugesti. Metode yang paling sering digunakan adalah eksperimental lab.
Prinsip-prinsip utama teorinya :
Reinforcement adalah faktor penting dalam belajar yang harus ada. Namun fungsi reinforcement bagi Hull lebih sebagai drive reduction daripada satisfied factor.
Dalam mempelajari hubungan S-R yang diperlu dikaji adalah peranan dari intervening variable (atau yang juga dikenal sebagai unsure O (organisma)). Faktor O adalah kondisi internal dan sesuatu yang disimpulkan (inferred), efeknya dapat dilihat pada faktor R yang berupa output. Karena pandangan ini Hull dikritik karena bukan behaviorisme sejati.
Proses belajar baru terjadi setelah keseimbangan biologis terjadi. Di sini tampak pengaruh teori Darwin yang mementingkan adaptasi biologis organisma.
Hypothetico-deductive theory

Adalah teori belajar yang dikembangkan Hull dengan menggunakan metode deduktif. Hull percaya bahwa pengembangan ilmu psikologi harus didasarkan pada teori dan tidak semata-mata berdasarkan fenomena individual (induktif). Teori ini terdiri dari beberapa postulat yang menjelaskan pemikirannya tentang aktivitas otak, reinforcement, habit, reaksi potensial, dan lain sebagainya (Lundin, 1991, pp.193-195).

Sumbangan utama Hull adalah pada ketajaman teorinya yang detil, ditunjang dengan hasil-hasil eksperimen yang cermat dan ekstensif. Akibatnya ide Hull banyak dirujuk oleh para ahli behavioristik lainnya dan dikembangkan.
Kritik yang diberikan pada Hull:

Teorinya dianggap terlalu kompleks dan sulit dimengerti
Idenya tentang proses internal dianggap abstrak dan sulit dibuktikan melalui eksperimen empiris

Partikularistic, usaha utk menggeneralisasi hasil eksperimen secara berlebihan.

Skinner

Prinsip-prinsip utama pandangan Skinner:
Descriptive behaviorism, pendekatan eksperimental yang sistematis pada perilaku yang spesifik untuk mendapatkan hubungan S-R. Pendekatannya induktif. Dalam hal ini pengaruh Watson jelas terlihat Empty organism, menolak adanya proses internal pada individu. Menolak menggunakan metode statistical, mendasarkan pengetahuannya pada subyek tunggal atau subyek yang sedikit namun dengan manipulasi eksperimental yang terkontrol dan sistematis.

Konsep-konsep utama:

1. Proses operant conditioning:
Memilah perilaku menjadi respondent behavior dan operant behavior. Respondent terjadi pada kondisioning klasik, dimana reinforcement mendahului UCR/CR. Dalam kondisi sehari-hari yang lebih sering terjadi adalah operant behavior dimana reinforcement terjadi setelah response.
Positive dan negative reinforcers [kehadirannya PR menguatkan perilaku yang muncul, sedangkan justru ketidakhadiran NR yang akan menguatkan perilaku].

Extinction: hilangnya perilaku akibat dari dihilangkannya reinforcers
Schedules of reinforcement, berbagai variasi dalam penjadwalan pemberian reinforcement dapat meningkatkan perilaku namun dalam kadar peningkatan dan intensitas yang berbeda-beda (lih Lundin, 1991 fig. 4.p.213)

Discrimination : organisma dapat diajarkan untuk berespon hanya pada suatu stimulus dan tidak pada stimulus lainnya. Caranya adalah secara konsisten memberi reinforcement hanya pada respon bagi stimulus yang diinginkan dan tidak pada respon terhadap stimulus lainnya.

Secondary reinforcement, adalah stimulus yang sudah melalui proses pemasangan/kondisioning dengan reinforcer asli sehingga akhirnya bisa mendapatkan efek reinforcement sendiri. Dalam kenyataan riil kehidupan manusia, hampir semua yang kita anggap sebagai reinforcement adalah secondary reinforcer.
Aversive conditioning, proses kondisioning dengan melibatkan suasana tidak menyenangkan. Hal ini dilakukan dengan punishment. Reaksi organisme adalah escape atau avoidance.

2. Behavior Modification
Adalah penerapan dari teori Skinner, sering juga disebut sebagai behavior therapy. Merupakan penerapan dari shaping (pembentukan TL bertahap), penggunaan positive reinforcement secara selektif, dan extinction. Pendektan ini banyak diterapkan untuk mengatasi gangguan perilaku.

Kritik terhadap Skinner:
Pendekatannya yg lebih bersifat deskriptif dan kurang analitis dianggap kurang valid sebagai sebuah teori Validitas dari kesimpulan yang diambilnya yang merupakan generalisasi berlebihan dari satu konteks perilaku kepada hampir seluruh perilaku umum Pandangan ‘empty organism’ mengundang kritik dari pendukung aspek biologis dan psikologi kognitif yang percaya pada kondisi internal mansuia, entah itu berupa proses biologis atau proses mental

Sumbangan Skinner:
Salah seorang psikolog yang pandangannya paling berpengaruh dan banyak dirujuk oleh para psikolog lainnya Mengembangkan sejumlah prinsip-prinsip psikologis yang cukup terbukti aplikatif terhadap masalah-masalah perilaku yang nyata karena didukung oleh hasil-hasil eksperimen yang jelas Memberikan idea kreatif dan baru bagi metode dalam belajar dan terapi yang konvensional

Bandura

Saturday, March 15, 2008
Bandura
. Albert Bandura (1925 - ..)

Bandura lahir di Canada, memperoleh gelar Ph. D dari University of Iowa dan kemudian mengajar di Stanford Uni.
Sebagai seorang behaviorist, Bandura menekankan teorinya pada proses belajar tentang respon lingkungan. Oleh karenya teorinya disebut teori belajar sosial, atau modeling.
Prinsipnya adalah perilaku merupakan hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku, koginitif dan lingkungan. Singkatnya, Bandura menekankan pada proses modeling sebagai sebuah proses belajar.
Teori utama :
Observational learning atau modeling adalah faktor penting dalam proses belajar manusia.
Dalam proses modeling, konsep reinforcement yang dikenal adlaah vicarious reinforcement, reinforcement yang terjadi pada orang lain dapat memperkuat perilaku individu. Self-reinforcement, individu dapat memperoleh reinforcement dari dalam dirinya sendiri, tanpa selalu harus ada orang dari luar yang memberinya reinforcement.
Menekankan pada self-regulatory learning process, seperti self-judgement, self-control, dan lain sebagainya.
Memperkenalkan konsep penundaan self-reinforcement demi kepuasan yang lebih tinggi di masa depan
Sumbangan Bandura:
Bandura membuka perspektif baru dalam aliran behavioristik dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu. Bagi mereka yang beraliran kognitif, pandangan Bandura ini dirasakan lebih lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristik lainnya.
Teorinya ini juga didukung oleh percobaan eksperimental yang dapat dipertanggungjawabkan

Kritik terhadap Bandura
Kritik terutama datang dari kelompok aliran behavioristik keras, yang memandang Bandura lebih tepat untuk dimasukan dalam kelompok aliran kognitif dan tidak diakui sebagai bagian dari behavioristik. Penyebab utamanya karena pandangan Bandura yang kental aspek mentalnya.

.......................
dari sini lagi infos http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/behaviorisme.html

TEORI KEPERLUAN ABRAHAM MASLOW

Latar Belakang Abraham Maslow

Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York dalam tahun 1908. Bapanya bernama Samuel Maslow dan ibunya bernama Rose. Abraham Harold Maslow lebih menyayangi bapanya dari ibunya. Maslow menganggap ibunya seorang yang amat kuat beragama dan kadangkalanya membuat dirinya serba salah. Ibunya sering membandingkan Maslow dengan adik – adiknya yang lain, dan lebih menyayangi mereka daripada Maslow. Maslow juga sering dihina oleh ibunya. Pada zahirnya Maslow pernah menyatakan rasa marah dan benci ke atas ibunya. Semasa ibunya meninggal dunia, Maslow enggan menghadiri upacara pengkebumian ibunya.

Maslow amat menyayangi bapanya Samuel. Maslow sering dianggap sebagai anak bapa dan bukannya anak emak. Beliau sering menganggap bapanya sebagai kawan.

Abraham Maslow mendapat ijazah pertama dan PhD dari Universiti Wisconsin dalam tahun 1934. Selepas mendapat ijazah doktor falsafah, beliau bekerja di Brooklyn College (1937 - 1951). Dalam tahun 1951, beliau meneruskan kerjayanya di bidang akademik di Universiti Brandeis, Massachusetts. Beliau pernah dilantik sebagi Pengerusi Jabatan Psikologi selama 10 tahun di universiti yang sama. Sepanjang kerjayanya, beliau banyak menghasilkan artikel – artikel berkaitan dengan perasaan dirinya sendiri, pandangan terhadap insan juga perasaan ke atas kesihatan dirinya.

Maslow berkahwin pada tahun 1928 dengan Bertha, dan beliau telah meninggal dunia di usia 62 tahun akibat penyakit serangan jantung.


Teori Humanistik Mengikut Pandangan Abraham Maslow

Maslow melihat individu sebagai sesuatu yang berintergrasi dan penyusuan keseluruhan. Contohnya, seorang insan yang lapar, ianya bukan sebahagian daripada diri individu tersebut, sebaliknya keseluruhan diri individu menunjukkan rasa lapar. Teori Maslow ini ada berkaitan dengan personaliti, dan menitikberatkan beberapa andaian yang berkaitan dengan motivasi. Beliau menekankan keseluruhan diri individu bergerak, bukan hanya sebahagian daripada individu.

Maslow menganggap motivasi sebagai sesuatu yang kompleks, dimana tingkah laku luaran yan diperlihatkan oleh manusia. Beliau juga menganggap, individu akan terus bermotivasi oleh kerana sesuatu matlamat. Matlamat ini dianggap sebagai keperluan yang perlu dipenuhi oleh semua manusia tanpa mengambil kira budaya, persekitaran dan perbezaan generasi.

Personaliti yang dibincangkan oleh Maslow lebih kepada keperluan individu. Maslow sering mengaitkan perkembangan personaliti dengan motivasi. Motivasi lahir dari keperluan yang diperolehi oleh setiap individu. Maslow berpendapat sebilangan keperluan dalaman yang menggerak serta mengarahkan perlakuan yang dipamerkan oleh individu. Keperluan yang ditunjukkan oleh Maslow boleh dilihat dalam bentuk hieraki.

Menurut beliau keperluan di tahap yang paling bawah/keperluan fisiologi harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang individu memikirkan tahap kedua. Dengan kata lain keperluan di peringkat kedua tidak akan wujud jika keperluan diperingkat pertama tidak mencapai tahap kesempurnaan.

Maslow juga menyebut terdapat perbezaan diantara keperluan peringkat bawah dengan keperluan di peringkat tinggi. Antaranya :

· Keperluan di peringkat tinggi wujud lewat di dalam pertumbuhan diri kita dan kewujudannya secara beransur – ansur. Oleh kerana lebih tinggi keperluan itu ianya lebih istimewa kepada individu tersebut.

· Keperluan fisiologi wujud sebaik sahaja individu lahir di dunia.

· Keperluan penghargaan kendiri timbul di peringkat remaja dan dewasa. Manakala keperluan kesempurnaan kendiri wujud selepas pertengahan umur.

· Kepuasan memenuhi keperluan di peringkat tinggi akan membawa erti yang mendalam kepada diri individu tersebut, seperti gembira. Keperluan di peringkat tertinggi (keperluan kesempurnaan kendiri) dianggap sebagai keperluan pertumbuhan.

· Keperluan – keperluan di peringkat rendah, adalah keperluan yang semestinya dilalui oleh setiap individu bagi mengekalkan kestabilan.

1. Keperluan Fisiologi

Keperluan manusia yang paling asas adalah untuk hidup. Manusia perlukan udara, air, makanan dan tempat tinggal bagi memenuhkan kehendak pertama dan utama ini. Pada masa ini, keperluan lain tidak sama sekali menjadi tumpuan selagi kehendak asas ini dipenuhi.

2. Keperluan Keselamatan

Setelah keperluan ini dicapai, manusia akan mencari keselamatan hidup, kestabilan kerja, jagaan masyarakat, undang – undang serta membebaskan diri daripada ancaman luaran mahupun dalaman. Tahap keselamatan ini amat diperlukan bagi menjamin kesejahteraan hidup.

3. Keperluan Kasih Sayang dan Kepunyaan

Dalam memenuhkan keperluan kasih sayang pula, manusia perlukan hubungan dengan insan lain. Kita semua pada asasnya ialah haiwan yang bersosial, iaitu kita perlukan kasih sayang daripada orang lain. Oleh itu manusia ini sememangnya tidak boleh wujud bersendirian.

4. Keperluan Penghargaan Kendiri

Tahap seterusnya adalah kehendak untuk penghargaan kendiri. Kita mahu berkuasa, sekurang – kurangnya ke atas diri kita sendiri. Pada masa yang sama, kita juga perlukan kekuatan, kebolehan, kepakaran serta kebebasan. Seterusnya manusia ingin dihormati, disanjungi dan kehendak status dalam hidup.

5. Keperluan Kesempurnaan Kendiri

Akhir sekali usaha manusia yang teragung adalah untuk mencapai kesempurnaan kendiri. Semua tahap kehendak sebelum ini perlu dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang itu inginkan kesempurnaan kendiri.

Ciri – Ciri Individu Yang Telah Mencapai Kesempurnaan Kendiri

Mengikut Maslow manusia yang mempunyai kesempurnaan kendiri merupakan manusia yang telah mencapai perkembangan personaliti tertinggi dan telah dapat menrealisasikan pontesinya. Ciri – ciri personaliti manusia yang telah mencapai tahap kesempurnaan kendiri ialah, antaranya :

Mencapai perkembangan moral yang tinggi iaitu lebih mengutamakan kebajikan orang lain.
Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaan.
Mempunyai pegangan hidup yang kukuh, jujur, bertindak berdasarkan kepada apa yang dipercayainya walaupun tidak popular.
Tidak berminat untuk menjadi pengikut kepada suasana semasa seperti fesyen, adat resam, dan seumpamanya.
Seronok bersama kawan – kawan tetapi tidak bergantung kepada mereka.
Seronok dengan kehidupan yang mencabar dan yang baru.
Bersikap objektif.

Rumusan Metadologi
Maslow (1968) melihat manusia sebagai insan yang baik serta mulia dan mempunyai dorongan sejadi untuk berkembang ke arah kesempurnaan kendiri.
Pencapaian keperluan penghargaan kendiri akan membolehkan manusia rasa punyai harga diri, berkebolehan, berguna dan boleh berjasa kepada masyarakat (Maslow, 1954).
Maslow (1954) menyatakan bahawa jikalau seseorang berupaya mencapai tahap kesempurnaan kendiri tetapi tidak berusaha ke arahnya, maka ia akan mengalami kegelisahan dan keresahan dalam hidup.


Kritikan
Teori Maslow sungguh terkenal dalam bidang psikologi dan juga bidang – bidang lain seperti bidang pengurusan, bidang kejururawatan dan bidang pendidikan. Hierarki keperluan yang dikemukakan oleh Maslow dianggap sebagai sesuatu yang logik dan mudah. Tetapi ianya dianggap kompleks apabila kemungkinan wujud tingkah laku secara sedar.

Bibliografi

· Mahmood Nazar Mohamed, 1960. Pengantar Psikologi : Satu pengenalan Asas Kepada Jiwa Dan Tingkah Laku Manusia : Dewan bahasa Dan Pustaka, Kuala Lumpur (2001).

· Dr. Ma’rof Redzuan & Pn. Haslinda Abdullah. Psikologi : Fakulti Ekologi Manusia, Universiti Putra Malaysia, Serdang, Selangor (2001).

Wan Abdul Kader & Fatimah Yusooff. Program Jarak Jauh – Jabatan Psikologi : Pusat Pengajian Luar Kampus, Universiti Kebangsaan Malaysia


AKU KITIP DARI SINI.http://kolejkamunting.multiply.com/journal..TERIMA KASIH KEPADA PEMBANGUN WEB INI

CARL ROGERS

Latar Belakang Carl Rogers


Dilahirkan Januari 8 di Oak Park, lllinois, 1902 dan meninggal 1987. Dilahirkan dalam keluarga yang kuat berdisplin, penuh keagamaan dan bermoral tinggi. Rogers mula belajar di Universiti of Winconsin dalam bidang pertanian tetapi dua tahun kemudian bertukar kepada bidang keagamaan di Union Theological seminary di New York. Walau bagaimanapun Rogers keluar dari kumpulan keagamaan kerana mempertikaikan beberapa doktrin agama serta mempersoalkan tentang makna kehidupan. Beliau lebih memikirkan dirinya sebagai seorang ahli psikologi klinikal dan berikutnya beliau terus melanjutkan pelajaran ke Teachers College, Columbia Universiti dan mendapat Ph.D 1928. Semasa di Columbia, sudah nampak Rogers cuba mengharmonikan idea – idea yang bertentangan seperti fahaman Freudian dengan metod statistik saintifik. Kemudian fahaman keagamaan dengan fahaman saintifik, gerakhati dengan objektif dan klinikal dengan statistik.

Rogers mula bekerja sebagai pakar psikologi bertaraf Pengarah di Child Study, Department of the Society for the Prevention of Cruelty to Children, di Rochester, New York ; Profesor Psikologi Klinikal di Ohio State Universiti (1940 – 1943) ; Profesor Psikologi dan Pengarah Kaunseling di Universiti of Chicago (1945 – 1957) ; Profesor Psikologi dan Psikiatri di Universiti of Wisconsin (1957 – 1963) ; pengarah di Western Behavioral Sciences institute (1963 – 1968) ; Pengarah di Centre for the Studies of the Person (1968 – 1987).





Teori Humanistik Mengikut Pandangan Carl Rogers



Carl Rogers adalah satu – satunya pakar yang amat mementingkan manusia sebagai manusia, dan menyangkal keras pandangan yang melihat manusia sebagai objek yang boleh dimanipulasi sama ada dari dalam atau luar. Beliau juga mementingkan perkembangan manusia yang positif dan melihat semua manusia sebagai entiti – entiti yang baik dan mulia. Semua tingkah laku mereka didorong oleh pencapaian kesempurnaan kendiri.

Ada beberapa suasana atau keadaan yang dapat membantu manusia untuk berkembang secara positif. Amir Awang (1987) mencatatkan tiga suasana tersebut, iaitu :

1. Kejujuran, keikhlasan dan kebenaran.

2. Penerimaan tanpa syarat dan perasaan ambil berat.

3. Kefahaman yang mendalam.

Jikalau semua faktor ini ada pada setiap manusia, maka perkembangan diri yang positif ke arah kesempurnaan kendiri akan berjalan dengan lebih lancar.

Dalam membentuk teori personaliti kemanusiaan, Rogers memberi tumpuan kepada individu dan kendirinya. Mengikut pendapatnya lagi, seseorang itu mempersepsikan objek serta pengalaman – pengalaman dan memberi makna kepadanya. Sistem persepsi dan pemberian makna yang berkeseluruhan ini membentuk “ruang fenomenal” individu berkenaan dan dalamnya, ada peristiwa yang disedari serta ada yang tidak disedarinya.





Kendiri pula adalah satu organisasi atau aturan persepsi atau gestalt yang konsisten, termasuklah sebahagian yang ada dalam ruang fenomenal serta hubungan dengan entiti lain seseorang itu yang dilihatnya sebagai “aku”, “saya” atau “diri”. Pada masa yang sama, Rogers menyatakan dalam setiap individu wujud satu konsep yang digelar sebagai diri unggul, iaitu bentuk dan konsep – kendiri yang amat diingini oleh individu berkenaan. Diri unggul mempunyai kompenan- kompenan seperti persepsi dan makna yang releven pada individu tersebut serta sesuatu yang amat bernilai pada dirinya.

Konsep – kendiri yang disarankan oleh Rogers adalah definisi diri yang individu sendiri berikan kepada diri individu secara sedar apabila menggunakan perkataan “saya” atau “aku”. Ada beberapa fakta yang menarik berkenaan dengan konsep - kendiri Rogers, antaranya ialah :

1. Pandangan Rogers terhadap kendiri sama seperti kefahaman umum psikologi terhadap persepsi.

2. Kendiri mengandungi sifat configurational, gabungan – mewakili satu yang terurus dan konsisten secara keseluruhan.

3. Kendiri tidak homunculus. Kendiri tidak berbuat apa – apa. Seseorang individu tidak mempunyai satu kendiri yang mengawasi tingkah lakunya, sebaliknya dia mempunyai satu gabungan pengalaman yang digambarkan sebagai kendiri.

4. Gabungan pengalaman dan persepsi, dikenali sebagai kendiri, pola timbul dalam kesedaran. Jika definisi kendiri terlibat dengan ukuran yang tidak sedar, sukar dioperationaliskan untuk membut kajian.



Walau bagaimanapun, pergerakan individu ke arah kesempurnaan kendiri tidaklah selalunya lancar seperti yang diharapkan oleh setiap individu. Dimana manusia terpaksa melalui beberapa rintangan, terutama sekali yang berkaitan dengan hal konsistensi – kendiri dan kongruens untuk mencapai matlamat. Maksud konsistensi – kendiri adalah kecenderungan organisma mengekalkan struktur dirinya iaitu kesamaan persepsi diri yang dilihat dari luar, tidak pula dari dalam seperti yang ada pada konsep – kendiri.

Manakala kongruens pula bermaksud suasana yang nyaman dan konsisten yang wujud diantara kendiri dengan pengalaman seseorang. Walau bagaimanapun, seseorang sering mengalami keadaan tak kongruens, dimana kedaaan ini berlaku apabila wujud ketidaksamaan di antara kendiri yang dipersepsikan dengan kendiri yang sebenar. Keadaan ini akan menimbulkan kebingungan, ketidakselesaan dan ketegangan dalam diri individu. Jikalau keadaan ini berpanjangan, individu akan mengalami anxieti, iaitu hasil ketidaksamaan di antara pengalaman dan persepsi kendiri. Terdapat dua cara untuk mengatasi keadaan tak kongruens :

1. Dengan cara menafikan kewujudan pengalaman yang tidak konsisten dan cara ini akan mengekalkan konsep dan struktur - kendiri yang sedia ada pada individu berkenaan.

2. Menggunakan kaedah pertahanan yang lebih kerap iaitu pengherotan. Pengherotan bermaksud individu akan mengherot makna pengalaman yang dirasai dan individu berkenaan akan hanya membenarkan sesuatu pengalaman yang konsisten dan tidak bercanggah dengan konsep – kendiri, iaitu ke dalam kesedaran.



Pada masa yang sama, manusia juga memerlukan perhatian yang positif, iaitu keperluan disayangi, disukai, dihormati, disanjung, diterima dan dikasihi oleh orang lain. Namun, manusia tidak sentiasa mendapat perhatian yang positif yang amat diperlukan.

Oleh itu, Rogers menekankan kepentingan kongruens antara diri yang dipersepsi dengan diri yang dialami supaya seseorang dapat berkembang ke arah kesempurnaan kendiri. Ini bermakna individu harus menerima diri dan pengalamannya dan menjadikan diri berfungsi sepenuhnya bagi mencapai kesempurnaan kendiri yang diidamkan.









Rumusan Metodologi



· Kendiri pula adalah satu organisasi atau aturan persepsi atau gestalt yang konsisten, termasuklah sebahagian yang ada dalam ruang fenomenal serta hubungan dengan entiti lain seseorang itu yang dilihatnya sebagai “aku”, “saya” atau “diri”. (Rogers, 1959).

· Pada masa yang sama, Rogers menyatakan dalam setiap individu wujud satu konsep yang digelar sebagai diri unggul, iaitu bentuk dan konsep – kendiri yang amat diingini oleh individu berkenaan. (Patterson, 1984).

· Konsep – kendiri yang disarankan oleh Rogers adalah definisi diri yang individu sendiri berikan kepada diri individu secara sedar apabila menggunakan perkataan “saya” atau “aku”. (Rychlak, 1973).

· Rogers mengatakan yang sesuatu organisma mempunyai satu kecenderungan asas iaitu untuk menyempurnakan, mengekal dan menambah pengalamannya. (1951).

· Sistem ini bukanlah bertujuan untuk mendapatkan nikmat atau untuk mengelakkan kesakitan, tetapi hanya untuk mengekalkan struktur yang sedia ada. (Pervin, 1984).

· Pengherotan bermaksud individu akan mengherot makna pengalaman yang dirasai dan individu berkenaan akan hanya membenarkan sesuatu pengalaman yang konsisten dan tidak bercanggah dengan konsep – kendiri, iaitu ke dalam kesedaran. (Rogers, 1951).

· Pada masa yang sama, manusia juga memerlukan perhatian yang positif. (Rogers, 1959).



Kritikan

Walaupun pengalaman subjektif merupakan sumbangan ia juga merupakan limitasi kajian saintifik. Kelemahan yang dihadapi ialah :

· Tiada definisi jelas bagi personaliti.

· Sukar mengoperasikan konsep – konsep untuk diuji.

· Masalah menerima laporan kendiri sebagai bukti.

· Kekurangan arahan dalam kaunseling menyusahkan sesetengah individu.

Teori Gestalt

Psikologi Gestalt (Kognitivisme Awal)

''Gestalt' berasal daripada perkataan Jerman yang bermakna 'organisasi' atau 'konfigurasi'. Ketika Pavlov, Thorndike dan Skinner sedang menguatarkan teor-teori tentang pembelajaran masing-masing, sekumpulan ahli psikologi Jerman turut terlibat dengan mengkaji pembelajaran. Mereka menggelarkan diri mereka sebagai ahli psikologi gestalt yang terdiri daripada Max Wertheimer (1880-1943), Kurt Koffka (1886-1941) dan Wolfgang Kohler (1887-1967).

Pergerakan gestalt bermula dengan kajian yang dijalankan oleh Wertheimer ketika beliau sedang naik keretapi unuk bercuti di negara Jerman. Beliau ternampak dua lampu yang 'nyala dan padam' berseling-selingan mengikut kadar tertentu. Sesiapa yang melihat lampu-lampu tersebut akan nampak seolah-olah lampu itu bergerak ke hadapan dan ke belakang. (Tentu kamu pernah melihat fenomena ini!). Setelah melihat kejadian ini, Wertheimer mencadangkan bahawa jika mata melihat sesuatu rangsangan dengan cara yang tertentu, maka rangsangan tersebut memberikan ilusi atau salah persepsi yang seolah-olah bergerak yang telah dinamakan olehnya sebagai Fenomena Fi.

Sesuatu fenomena terlahir akhibat gabungan elemen-elemennya tetapi berbeza daripada elemen-elemen yang menyebabkannya. Contoh: pergerakan lampu itu tidak dapat diterangkan dengan menganalisis kedua-dua mentol (iaitu, elemen-elemen yang nyala dan padam tetapi telah lahir akhibat gabungan elemen-elemen tersebut. Individu yang melihat kejadain tersebut telah membuat hubung kaitan dan menggabungkan elemen-elemen untuk mewujdkan persepsi pergerakan. Dengan perkataan lain individu berkenaan telah menambahkan "sesuatu" kepada pengalamannya yang tidak terkandung di dalam data derianya.

"Sesuatu" ini ialah ORGANISASI. Kita tidak dapat menentukan makna atau maksud sesuatu fenomena sekiranya kita mengkaji elemen-elemen secara terasing. Elemen-elemen berkenaan apabila terkumpul ebrsama dan manjadikan konfigurasi atai organisasi; ia adalah bermakna, iaitu suatu 'gestalt'.

Contoh: apabila kamu melihat gambar seorang terkenal, kamu tidak melihat secara terasing; iaitu, melihat rambutnya dahulu, dikuti dengan matanya, kemudian hidungnya, mulutnya dan kemudain menggabungkan kepada suatu keseluruhan ('gestalt') tentang rupa orang berkenaan.

"Keseluruhan melebihi jumlah bahagian-bahagiannya" (The whole is greater than the sum of its parts). Jadi wajah orang terkenal itu melebihi jumlah keseluruhan rambut, mata, hidung dan mulut. Tahukah kamu mengapa?.
Fenomena Celik Akal ('Insight')

Wolfgang Kohler, seroang perisik Jerman semasa Perang Dunia I, yang bertempat di Tenerife, Afrika Barat mengkaji tingkahlaku cimpanzi menyelesai masalah. Hasil kajiannya ditulis dalam buku betajuk The Mentality of Apes (1925).

Eksperimen 1:

Seekor cimpanzi diletakkan di dalam sangkat. Pisang digantung daripada bumbung sangkar. Di dalam sangkar terdapat beberapa kotak berlainan saiz. Mula-mula haiwan itu melompat-lompat untuk mendapatkan pisang itu tetapi tidak berjaya. Oleh kerana usaha-usaha itu tidak membawa hasil. cimpanzi itu berhenti sejenak, seolah-olah memikir cara untuk mendapatkan pisang itu. Tiba-tiba haiwan itu dapat sesuatu idea dan terus menyusun kotak-kotak itu untuk dijadikan sebagai tangga dan memanjatnya untuk mencapai pisang itu.

Haiwan itu dikatakan telah memperolehi 'CELIK AKAL' untuk berindak sedemikian.m Adakah fenomena seperti ini pernah berlaku kepada anda?


Rujukan:
Gestalt Theory (Wertheimer)
Gestalt Theory and Perceptual Organisation
Optical Illusion and Gestalt Psychology
Law of closure, proximity, similarity.
Teori-Teori yang Diperkenalkan oleh ahli Psikologi Gestalt


Antara Teori-Teori Gestalt ialah:

1) Hukum Penutupan (Law of Closure)

2) Hukum Berdekatan (Law of Proximity)

3) Hukum Bentuk & Latar Belakang (Law of Figure &Background)



Apakah Hukum-Hukum lain yang dicadangkan?
Rujukan:

Tools Making Chimps

Kajian-kajian Wolfgang Kohler (1887-1967) dalam tahun 1920an tentang kebolehan cimpanzi menyelesaikan masalah.


Wolfgang Kohler

German-American psychologist who worked with Kurt Koffka and Max Wertheimer and founded Gestalt psychology



Learning by Insight (Pembelajaran Celik Akal)

Preparation (Penyediaan)

Incubation (Inkubasi)

Illumination (Iluminasi)

Verification (Verifikasi)


ku kutip dari sinihttp://peoplelearn.homestead.com/cognitivism1.html